Camera Video #2

Nahh kali ini kita akan membahas bagian-bagian dari kamera video ya guys..


Pada dasarnya, setiap kamera video terdiri dari tiga bagian, yaitu lensa, body camera dan video camera recorder.

A.  Lensa

Lensa pada kamera berfungsi sebagai sebuah mata bagi kamera, hal yang paling utama dalam menentukan apa dan bagaimana kamera akan melihat subjek  dan  seberapa  baik  pandangan  yang  ditransmisikan  ke  chip  sensor kamera. Lensa mempunyai fungsi menangkap obyek secara optik yang menghasilkan gambar dan di teruskan kepermukaan tabung kamera (nantinya oleh tabung kamera diubah lagi dari optik ke elektrik). Jenis lensa dibedakan menurut Focal Length yakni panjang jarak antara pusat optik lensa atau dengan titik di mana gambar terlihat dalam keadaan focus (sensor kamera). Focal Length biasanya diukur dalam satuan milimeter.

Ada beberapa kontrol yang dapat dilakukan lewat lensa saat pengambilan gambar yakni zooming dan focus. Zooming adalah pergerakan lensa kamera sehingga membuat gambar terlihat seolah-olah kamera mendekat atau menjauhi subjek, pergerakan tersebut dilakukan oleh lensa secara optik dengan mengubah panjang focal lenght dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut lebar (wide angle). Zooming dapat dilakukan dengan dua cara yakni secara manual dengan memutar ring zoom pada lensa dan kedua dengan menggunakan tombol zoom servo yang ada pada handle camera sehingga terjangkau jari pada waktu mengoperasikan kamera.

Focus adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung atau CCD jelas dan tajam, sehingga nampak juga di view finder dan monitor kamera/LCD.



         

            B. Body Camera

     Body camera berisi tabung pengambil gambar (pick up tube) yang berfungsi untuk merubah gambar  optik  yang  dihasilkan  lensa  menjadi sinyal elektrik.


Di body camera ini biasanya juga di lengkapi dengan beberapa fasilitas kamera seperti:  view finder,  exposure, black balance,  white  balance, shutter speed, digital efek dan lain-lain tergantung dari jenis kameranya.

1)   View finder

View finder merupakan monitor kecil sebagai jendela pengamat kita untuk  bisa  melihat  obyek  yang  masuke  dalam  kamera.  View  finder biasanya disertai informasi fasilitas dan indikator pada saat rekaman, sepertindikator posisi kamera record atau pause/stand by, white balance, iris, dan battrey atau kaset habis

2)   Exposure

Exsposure secara sederhana dapat diartikan sebagai pencahayaan pada kamera untuk mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan tidak sangat terang (over exposure). Ada tiga hal pokok yang berkaitan dengan exsposure pada kamera yakni aperture, gain dan filter

- Aperture (Diafragma) atau juga sering disebut Iris, yaitu sejumlah lembaran metal tipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk mengatur banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera

         - Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang cahaya. Apabila dalam keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal (f/1.4) masih under exposure, dengan Gain kita bisa mengangkat exposure secara digital. Gain pada seri kamera DSLR cinematography disebut sebagai ISO (International Standard Organisation). Jika kita menaikkan Gain atau ISO konsekuensinya membuat gambar menjadi agak coral atau grain (pecah, gambar bergerimis seperti pasir).

     - Filter Colour yang berfungsi untuk mengubah atau mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya kamera video memiliki dua buah filter koreksi warna. Untuk syuting di dalam ruangan dengan cahaya lampu Tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200ºK dan untuk syuting dengan penerangan  cahaya  matahari  kitgunakafilter  5600ºK.  Namun  pada kamera yang lebih canggih biasanya Filter Colour sudah bisa diatur manual dengan angka yang sangat variatif serta juga dilengkapi dengan Filter ND (Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang terlalkuat tanpa mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini digunakan bila kondisi cahaya terlalu keras, seperti tengah hari yang terik.

3)   White balance

White balance merupakan sebuah fungsi yang ada dalam sebuah kamera untuk menentukan warna putih yang sesungguhnya dari obyek yang diambil  sehingga  warna  keseluruhan  akan  tampak  natural.  White Balance harus dilakukan pada awal sebelum kita melakukan pengambilan gambar.

4)   Black balance
Namun fungsi ini biasanya hanya ada pada kamera jenis professional dan tidak pada kamera consumer. Black Balance juga mesti dilakukan pada awal sebelum kita melakukan pengambilan gambar, atau bilamana Filter dan Gain serta keadaan cahaya berubah. Black Balance yang tidak sempurna akan menunjukan warna-warna yang tidak sempurna terutama pada area gelap pada gambar yang direkam.

5)   Audio level

Audio level pada kamera sangat penting, karena selain kualitas gambar, kualitas audio juga berpengaruh terhadap hasil karya video yang dibuat. Televisi adalah gabungan antara gambar dan suara. Gambar tanpa audio yang bagus akan sangat mengganggu pemirsa bahkan informasi yang hendak disampaikan tidak akan sampai kepada penonton.

c.    Video Camera Recorder (VCR)

Bagian  ini  berfungsi  sebagai  alat  perekam  gambar  dan  suara.  Di beberapa kamera ada yang recoder-nya terpisah namun ada juga yang menyatu dengan  body  camerakelebihan  dari  recorder  yang  menyatu  dengan  body camera adalah keringanan dan efesiensi waktu.
Jika zaman dulu menggunakan pita kaset, zaman sekarang dapat menggunakan internal memory (HDD internal) dan external memory seperti Micro SD, SD, Stick Duo, CF. Kita tidak lagi melakukan capturing (transfer data) dari pita kaset ke komputer di mana membutuhkan alat dan waktu yang cukup banyak, melainkan cukup dengan copy-paste data dari memori ke komputer dalam waktu yang relatif singkat.



                            Gambar internal memory (HDD internal)




                             Gambar External Memory Stick Duo





Prinsip kerja kamera video dapat digambarkan sebagai berikut:

1)    Lensa  menangkap  gambar,  lalu  diteruskan  ke  bagian  panel  penangkap gambar.  Penangkap  gambar  atau  biasa  disebut  sensor  Charge  Couple Device  (CCD),  yang  juga  berfungsi  sebagai  view  finder,  mengirimkan gambar ke LCD.
2)    Gambar  yang  ditangkap  oleh  lensa,  dilewatkan  pada  filter  warna  yang kemudian akan ditangkap oleh CCD atau sensor gambar. Jarak antara lensa dan sensor ini dikenal dengan istilah focal length. Jarak ini pula yang akan menjadi faktor pengali pada lensa.
3)    Tugas CCD adalah merubah sinyal analog (gambar yang ditangkap oleh lensa) menjadi sinyal listrik. Pada CCD ini terdapat jutaan titik sensor yang dikenal dengan pixel.
4)    Gambar yang ditangkap oleh sensor CCD diteruskan ke bagian pemroses gambar yang tugasnya memroses semua data dari sensor CCD menjadi data digital berupa file format gambar, serta melakukan proses kompresi sesuai format gambar yang dipilih (RAW, JPEG, dan sebagainya). Di bagian

ini selain chip set yang berperan, software (firmware)  dari kamera yang bersangkutan juga menentukan hasil akhir gambar.
5)    Proses yang terakhir adalah mengirimkan hasil file gambar dalam format yang dipilih ke bagian penyimpanan (storage) atau memory card.

Sistem kamera digital terbagi atas 3 macam. Pembagian ini berdasarkan sistem televisi di dunia yaitu:
1)    National Television System Committee (NTSC), yang digunakan di Amerika Serikat. Sistem ini memiliki spesifikasi kemampuan merekam gambar 525 garis perdetik, 29 frame per second dan sumber tenaga listrik dengan frekuensi 60 hertz.
2)    Phase Alternate Line (PAL), sistem inilah yang digunakan di Indonesia dan Eropa. Sistem ini memiliki spesifikasi kemampuan merekam gambar 625 garis perdetik, 25 frame per second dan sumber tenaga listrik 50 hertz.
3)    SECAM, sistem ini digunakan di Perancis. Sistem ini memiliki kemampuan merekam gambar  825 garis perdetik,  25  frame per  second  dan  sumber tenaga listrik 50 hertz.

0 Response to "Camera Video #2"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel