5 Alutsista terbaru Indonesia
1. MBT Leoprad 2, Tank Tempur Terganas di Dunia
Jerman dikenal sebagai negara dengan teknologi militer yang sangat tinggi. Bahkan pasca kalah di perang dunia ke-II, negeri ini terus berbenah hingga akhirnya menjadi juragan tank paling disegani di dunia. Salah satu tank pling bagus, canggih, dan diminati oleh banyak sekali negara di dunia termasuk Indonesia adalah Leopard 2.![MBT Leoprad 2 [image source]](https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/04/MBT-Leoprad-2.jpg)
2. MLRS Astros II Mk6, Peluncur Roket Paling Gahar
Ada beberapa alasan kenapa Indonesia akhirnya membeli MLRS Astros II Mk6. Pertama karena negara ini berada di kawasan khatulistiwa yang dikelilingi oleh negara besar seperti Australia, Tiongkok, hingga Malaysia dan Thailand. Memiliki peluncur roket ini akan membuat Indonesia semakin disegani dan negara tersebut tidak akan berani mengusik.![MLRS Astros II Mk6 [image source]](https://cdn2.boombastis.com/wp-content/uploads/2016/04/MLRS-Astros-II-Mk6.jpg)
3. Helikopter Apache AH 64E.


Helikopter
canggih produksi Amerika Serikat. Indonesia baru memiliki delapan uni
Heli Apache AH 64E ini dengan teknologi lebih mutakhir dibandingkan
milik Singapura.
Apache merupakan helikopter digital pertama yang
dimiliki TNI.
Helikopter-helikopter itu kini sudah ada di Hanggar
Skadron 11/Serbu, Pangkalan Udara Utama Ahmad Yani Penerbang TNI
Angkatan Darat (Penerbad), Semarang, Jawa Tengah.Terdapat tiga senjata utama yang tertanam di Apache AH 64E. Pertama, automatic gun Canon 30 mm yang bisa menembus baja 2-5 sentimeter. Kedua, roket untuk menghancurkan musuh berjarak 7 Km. Ketiga, misil air to ground.
4. Kapal Selam Nagapasa 403 dan Ardadedali 404.

Dua kapal selam andalan TNI AL ini merupakan produksi Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan. Kedua kapal selam ini merupakan dua dari total tiga kapal selam yang dipesan pemerintah Indonesia dari pemerintah Korea Selatan.
Kapal Selam Nagapasa 403 ini dilengkapi sistem persenjataan terkini dengan peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 mm dan peluru kendali anti kapal permukaan. Termasuk torpedo Black Shark buatan Italia.
Panjang kapal selam ini 61,3 meter, mampu menampung 40 kru kapal. Kecepatan kapal mencapai 21 knot di bawah air dan 12 knot di permukaan ini mampu belayar lebih dari 50 hari.
Saat ini, Indonesia tengah mengembangkan Kapal Alugoro-405 di Dermaga Fasilitas Kapal Selam PT PAL (Persero) Surabaya, Jawa timur. Nantinya, kapal selam tersebut akan bergabung di Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmada II bersama dengan empat kapal selam sebelumnya, yakni KRI Cakra-401, KRI Nanggala-402, KRI Nagapasa-403, dan KRI Ardadedali-404.
5. Sukhoi Su-35
Sukhoi Su-35 adalah salah satu pesawat tempur Rusia yang tak bisa dianggap sebelah mata oleh para pesaingnya di Barat. Pesawat generasi 4++ ini adalah jet tempur multi peran dengan waktu jelajah tinggi.
Pada tahun 2019, dua Sukhoi Su-35 tiba di Indonesia dan menjadi pesawat tempur canggih milik TNI. Pertimbangan TNI AU memilihnya karena pesawat ini bandel, mudah dioperasikan dan mampu bermanuver ekstrem tanpa takut pesawat akan hilang kendali.
Pesawat dilengkapi persenjataan Air to Air Missile, Air To Ground Missile, Bomb, Ground Suport Equipment, Simulator, Spare Part termasuk mesin cadangan.
Sukhoi Su-35 adalah salah satu pesawat tempur Rusia yang tak bisa dianggap sebelah mata oleh para pesaingnya di Barat. Pesawat generasi 4++ ini adalah jet tempur multi peran dengan waktu jelajah tinggi.
Pada tahun 2019, dua Sukhoi Su-35 tiba di Indonesia dan menjadi pesawat tempur canggih milik TNI. Pertimbangan TNI AU memilihnya karena pesawat ini bandel, mudah dioperasikan dan mampu bermanuver ekstrem tanpa takut pesawat akan hilang kendali.
Pesawat dilengkapi persenjataan Air to Air Missile, Air To Ground Missile, Bomb, Ground Suport Equipment, Simulator, Spare Part termasuk mesin cadangan.
1. Pesawat tempur
Rafale memiliki berbagai fungsi (omnirole)
Dassault Aviation, produsen pesawat tempur Rafale, menyebut pesawat ini
memiliki berbagai fungsi atau omnirole. Pesawat ini bisa digunakan untuk
pertahanan udara, mencegah musuh masuk ke wilayah kita, mengawasi
wilayah musuh tanpa terdeteksi, membidik sasaran dari jarak yang
dinamis, dan melakukan serangan udara dengan presisi. Pesawat ini juga
digunakan sebagai pesawat anti-serangan rudal kapal perang.
2. Pengisian bahan bakar antar-pesawat
Pesawat Rafale juga memiliki kemampuan buddy-buddy refueling. Dalam
situasi tempur, pesawat jet yang kehabisan bahan bakar bisa meminta
bantuan dari pesawat jet lainnya untuk mengisi bahan bakar di udara
sehingga tidak perlu ke kapal induk atau mendarat lebih dulu untuk
mengisi bahan bakar.
(Baca: Jokowi Minta Prabowo Ubah Belanja Alutsista jadi Investasi
Pertahanan)
3. Sistem persenjataan canggih
Rafale mampu mengoperasikan sistem persenjataan canggih, seperti rudal
MICA yang bisa membidik target yang berada di luar jangkauan visual
(beyond visual range/BVR). Ada juga rudal jarak jauh bernama METEOR yang
dikombinasikan dengan rudal udara bertenaga jet.
Lalu, ada Highly Agile and Manoeuvrable Munition Extended Range (HAMMER)
yang merupakan roket modular yang bisa membidik target di udara maupun
di darat dengan presisi, menggunakan global positioning system (GPS)
maupun sensor infra merah. Rafale juga dilengkapi dengan bom yang
dipandu sinar laser dengan hulu ledak berbobot 250 kg hingga 1 ton.
(Baca: Konflik Iran vs AS, Ini 10 Negara dengan Militer Terkuat di
Dunia)
4. Sistem sensor aktif radar elektronik
Dassault Aviation menyebut Rafale sebagai satu-satunya pesawat tempur
Eropa yang menggunakan sensor radar elektronik. Sistem radar yang
dikembangkan oleh Thales dengan nama RBE2 itu bisa mendeteksi ancaman
lebih cepat dan melacak beberapa target sekaligus.
Rafale juga dilengkapi dengan sistem Front Sensor Optronics (FSO) yang
diintegrasikan penuh ke pesawat. FSO beroperasi pada panjang gelombang
optronik sehingga kebal terhadap pemblokiran radar. Sistem ini juga
memungkinkan pesawat melacak target di udara, air, maupun daratan dengan
laser beresolusi tinggi.
(Baca: Elang Hitam, Drone Buatan Indonesia)
Selain Indonesia, negara mana yang menggunakan pesawat jet tempur
Rafale? India sudah lebih dulu memesan pesawat jet tempur Rafale
sebanyak 36 unit seharga US$ 8,78 miliar pada 2016. Pesawat pertama
telah diserahkan menhan Prancis kepada Menteri Pertahanan India, Rajnath
Singh, pada Oktober 2019.
Seperti dilansir Business Insider, pembelian pesawat tempur ini sempat
ditolak oleh Partai Kongres Nasional India. Partai itu menuduh
pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi membeli pesawat dengan harga
tiga kali lebih mahal dibandingkan harga yang ditawarkan kepada partai
oposisi sebelum Modi berkuasa pada 2014.
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Mengintip Kecanggihan Pesawat Tempur Rafale dari Prancis" , https://katadata.co.id/berita/2020/01/23/mengintip-kecanggihan-pesawat-tempur-rafale-dari-prancis
Penulis: Hari Widowati
Editor: Hari Widowati
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Mengintip Kecanggihan Pesawat Tempur Rafale dari Prancis" , https://katadata.co.id/berita/2020/01/23/mengintip-kecanggihan-pesawat-tempur-rafale-dari-prancis
Penulis: Hari Widowati
Editor: Hari Widowati
1. Pesawat tempur
Rafale memiliki berbagai fungsi (omnirole)
Dassault Aviation, produsen pesawat tempur Rafale, menyebut pesawat ini
memiliki berbagai fungsi atau omnirole. Pesawat ini bisa digunakan untuk
pertahanan udara, mencegah musuh masuk ke wilayah kita, mengawasi
wilayah musuh tanpa terdeteksi, membidik sasaran dari jarak yang
dinamis, dan melakukan serangan udara dengan presisi. Pesawat ini juga
digunakan sebagai pesawat anti-serangan rudal kapal perang.
2. Pengisian bahan bakar antar-pesawat
Pesawat Rafale juga memiliki kemampuan buddy-buddy refueling. Dalam
situasi tempur, pesawat jet yang kehabisan bahan bakar bisa meminta
bantuan dari pesawat jet lainnya untuk mengisi bahan bakar di udara
sehingga tidak perlu ke kapal induk atau mendarat lebih dulu untuk
mengisi bahan bakar.
(Baca: Jokowi Minta Prabowo Ubah Belanja Alutsista jadi Investasi
Pertahanan)
3. Sistem persenjataan canggih
Rafale mampu mengoperasikan sistem persenjataan canggih, seperti rudal
MICA yang bisa membidik target yang berada di luar jangkauan visual
(beyond visual range/BVR). Ada juga rudal jarak jauh bernama METEOR yang
dikombinasikan dengan rudal udara bertenaga jet.
Lalu, ada Highly Agile and Manoeuvrable Munition Extended Range (HAMMER)
yang merupakan roket modular yang bisa membidik target di udara maupun
di darat dengan presisi, menggunakan global positioning system (GPS)
maupun sensor infra merah. Rafale juga dilengkapi dengan bom yang
dipandu sinar laser dengan hulu ledak berbobot 250 kg hingga 1 ton.
(Baca: Konflik Iran vs AS, Ini 10 Negara dengan Militer Terkuat di
Dunia)
4. Sistem sensor aktif radar elektronik
Dassault Aviation menyebut Rafale sebagai satu-satunya pesawat tempur
Eropa yang menggunakan sensor radar elektronik. Sistem radar yang
dikembangkan oleh Thales dengan nama RBE2 itu bisa mendeteksi ancaman
lebih cepat dan melacak beberapa target sekaligus.
Rafale juga dilengkapi dengan sistem Front Sensor Optronics (FSO) yang
diintegrasikan penuh ke pesawat. FSO beroperasi pada panjang gelombang
optronik sehingga kebal terhadap pemblokiran radar. Sistem ini juga
memungkinkan pesawat melacak target di udara, air, maupun daratan dengan
laser beresolusi tinggi.
(Baca: Elang Hitam, Drone Buatan Indonesia)
Selain Indonesia, negara mana yang menggunakan pesawat jet tempur
Rafale? India sudah lebih dulu memesan pesawat jet tempur Rafale
sebanyak 36 unit seharga US$ 8,78 miliar pada 2016. Pesawat pertama
telah diserahkan menhan Prancis kepada Menteri Pertahanan India, Rajnath
Singh, pada Oktober 2019.
Seperti dilansir Business Insider, pembelian pesawat tempur ini sempat
ditolak oleh Partai Kongres Nasional India. Partai itu menuduh
pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi membeli pesawat dengan harga
tiga kali lebih mahal dibandingkan harga yang ditawarkan kepada partai
oposisi sebelum Modi berkuasa pada 2014.
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Mengintip Kecanggihan Pesawat Tempur Rafale dari Prancis" , https://katadata.co.id/berita/2020/01/23/mengintip-kecanggihan-pesawat-tempur-rafale-dari-prancis
Penulis: Hari Widowati
Editor: Hari Widowati
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Mengintip Kecanggihan Pesawat Tempur Rafale dari Prancis" , https://katadata.co.id/berita/2020/01/23/mengintip-kecanggihan-pesawat-tempur-rafale-dari-prancis
Penulis: Hari Widowati
Editor: Hari Widowati
1. Pesawat tempur
Rafale memiliki berbagai fungsi (omnirole)
Dassault Aviation, produsen pesawat tempur Rafale, menyebut pesawat ini
memiliki berbagai fungsi atau omnirole. Pesawat ini bisa digunakan untuk
pertahanan udara, mencegah musuh masuk ke wilayah kita, mengawasi
wilayah musuh tanpa terdeteksi, membidik sasaran dari jarak yang
dinamis, dan melakukan serangan udara dengan presisi. Pesawat ini juga
digunakan sebagai pesawat anti-serangan rudal kapal perang.
2. Pengisian bahan bakar antar-pesawat
Pesawat Rafale juga memiliki kemampuan buddy-buddy refueling. Dalam
situasi tempur, pesawat jet yang kehabisan bahan bakar bisa meminta
bantuan dari pesawat jet lainnya untuk mengisi bahan bakar di udara
sehingga tidak perlu ke kapal induk atau mendarat lebih dulu untuk
mengisi bahan bakar.
(Baca: Jokowi Minta Prabowo Ubah Belanja Alutsista jadi Investasi
Pertahanan)
3. Sistem persenjataan canggih
Rafale mampu mengoperasikan sistem persenjataan canggih, seperti rudal
MICA yang bisa membidik target yang berada di luar jangkauan visual
(beyond visual range/BVR). Ada juga rudal jarak jauh bernama METEOR yang
dikombinasikan dengan rudal udara bertenaga jet.
Lalu, ada Highly Agile and Manoeuvrable Munition Extended Range (HAMMER)
yang merupakan roket modular yang bisa membidik target di udara maupun
di darat dengan presisi, menggunakan global positioning system (GPS)
maupun sensor infra merah. Rafale juga dilengkapi dengan bom yang
dipandu sinar laser dengan hulu ledak berbobot 250 kg hingga 1 ton.
(Baca: Konflik Iran vs AS, Ini 10 Negara dengan Militer Terkuat di
Dunia)
4. Sistem sensor aktif radar elektronik
Dassault Aviation menyebut Rafale sebagai satu-satunya pesawat tempur
Eropa yang menggunakan sensor radar elektronik. Sistem radar yang
dikembangkan oleh Thales dengan nama RBE2 itu bisa mendeteksi ancaman
lebih cepat dan melacak beberapa target sekaligus.
Rafale juga dilengkapi dengan sistem Front Sensor Optronics (FSO) yang
diintegrasikan penuh ke pesawat. FSO beroperasi pada panjang gelombang
optronik sehingga kebal terhadap pemblokiran radar. Sistem ini juga
memungkinkan pesawat melacak target di udara, air, maupun daratan dengan
laser beresolusi tinggi.
(Baca: Elang Hitam, Drone Buatan Indonesia)
Selain Indonesia, negara mana yang menggunakan pesawat jet tempur
Rafale? India sudah lebih dulu memesan pesawat jet tempur Rafale
sebanyak 36 unit seharga US$ 8,78 miliar pada 2016. Pesawat pertama
telah diserahkan menhan Prancis kepada Menteri Pertahanan India, Rajnath
Singh, pada Oktober 2019.
Seperti dilansir Business Insider, pembelian pesawat tempur ini sempat
ditolak oleh Partai Kongres Nasional India. Partai itu menuduh
pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi membeli pesawat dengan harga
tiga kali lebih mahal dibandingkan harga yang ditawarkan kepada partai
oposisi sebelum Modi berkuasa pada 2014.
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Mengintip Kecanggihan Pesawat Tempur Rafale dari Prancis" , https://katadata.co.id/berita/2020/01/23/mengintip-kecanggihan-pesawat-tempur-rafale-dari-prancis
Penulis: Hari Widowati
Editor: Hari Widowati
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Mengintip Kecanggihan Pesawat Tempur Rafale dari Prancis" , https://katadata.co.id/berita/2020/01/23/mengintip-kecanggihan-pesawat-tempur-rafale-dari-prancis
Penulis: Hari Widowati
Editor: Hari Widowati
0 Response to "5 Alutsista terbaru Indonesia"
Post a Comment