pengalaman saya

Cerita Pengalaman Pribadi

pengalaman singkat


Tamasya Menyenangkan di Rumah Kakek dan Nenek

Beberapa besar dari kita pasti pernah mengisi tamasya dengan bermain ke rumah kakek dan nenek. Tentu bertemu mereka menjadi kegembiraan tersendiri bagi kita dan juga mereka. Sehingga momen seperti ini selalu dinanti dikala tamasya sekolah tiba.Berikut model cerita pengalaman tamasya di rumah kakek dan nenek yang menyenangkan dan tidak terlupakan.

Hari Pertama Tamasya di Rumah Kakek dan Nenek di Desa

Saya berbahagia sekali karena semester ini nilai rapot saya baik-baik dan semester depan saya sudah naik kelas IX SMP. Kesenangan saya bertambah karena selama seminggu ke depan saya bertamasya ke rumah kakek dan nenek di medan.
Saya tiba di rumah mereka hari Pekan pagi sekitar pukul 09.00. Perjalanan dari rumah saya di Batu ke rumah kakek dan nenek memerlukan waktu 2,5 jam perjalanan mengaplikasikan bus. Hingga rumah nenek saya kelaparan karena tidak sempat sarapan sebelum berangkat.
Nenek saya memang paling baik, beliau sudah selesai menyiapkan rendang ayam dikala saya baru ke rumahnya. Melihat rendang ayam yang yaitu kuliner pamungkas dari nenek, tentu saya langsung kegirangan.

Ya, umumnya nenek hanya memasak rendang ayam dikala ada reuni keluarga besar dan momen lebaran. Mungkin nenek memasak rendang ayam karena berbahagia dengan agenda saya menghabiskan libur disini, mengingat kami memang sudah tidak bertemu hampir 8 bulan lamanya.
Saya memeluk kakek dan nenek dan menanyakan isu mereka. Alhamdulillah mereka semua sehat. Kami malah makan bersama di lantai, karena memang kami tidak lazim makan di meja makan.
Sambil makan saya bercerita pengalaman saya di sekolah. Mereka ikut serta berbahagia dikala tahu nilai rapot saya baik. Tak terasa piring saya sudah bersih, saya malah tidak ragu untuk tambah. Memang dikala makan rendang ayam buatan nenek tidak akan cukup sekiranya hanya makan satu porsi.
Sesudah menambah dua kali lagi alhasil saya kekenyangan. Kakek dan nenek malah hanya ngakak melihat saya yang tidak dapat bergerak. Saya memutuskan untuk bergerak menuju tempat favorit saya di rumah nenek, yaitu bale yang ada di teras rumah.

Sejak dulu, tidak banyak perubahan di desa tempat kakek dan nenek saya tinggal ini. Di depan rumah nenek masih terdapat lapangan bola dan pohon beringin besar. Di sekelilingnya masih banyak sawah, tidak tergerus jaman. Berbeda dengan wilayah di tempat saya tinggal yang sawahnya semakin habis untuk dibangung perumahan.
Panorama yang asri ditambah angin sepoi-sepoi yang bertiup menyebabkan saya mengantuk. Entah sejak kapan saya sudah tertidur di bale.
Bertepatan dengan adzan Dhuhur saya dibangunkan oleh kakek. Beliau mengajak saya untuk sholat berjamaah di masjid dekat rumah. Sepulang dari masjid, kakek membelikan saya es degan. Rasanya demikian itu segar. Siang harinya saya hanya menonton televisi karena kakek dan nenek sedang tidur siang.
Selepas Ashar saya menuju sawah milik keluarga bersama kakek dan nenek yang lokasinya sekitar 400 meter dari rumah. Saya demikian itu takjub melihat petak sawah kami yang sudah kuning, indah sekali. Kakek bilang, kemungkinan lusa sawah kami sudah dapat dipanen.

0 Response to "pengalaman saya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel