Asal Nama Pulau Bengkalis

Asal Nama Pulau Bengkalis




Posted on

Bengkalis1904
Secara tertulis, kata Bengkalis sudah tercatat sejak tahun 1575 dalam sebuah peta yang dibuat oleh Fernao vas Dourado. Bengkalis dalam peta itu disebut Bamcallis. Kemudian dalam sebuah peta Belanda yang dibuat oleh Willem Lodewycksz pada tahun 1596 dan dipublikasi pertama kali pada tahun 1598, Bengkalis disebut dengan Bancalis. Demikian juga Tome Pires dalam bukunya Suma Oriental of Tome Pires sekilas menceritakan tentang Parit (Tanjung Parit), sebuah tempat yang jaraknya 42 mil dari Melaka di Pulau Bengkalis yang merupakan tempat jual beli budak curian yang ramai. Selanjutnya, Emanuel Gordinho de Eredia (1563-1523) seorang kartographer yang lahir Melaka serta berdarah campuran Portugis dan Bugis,  dalam bukunya Declaracam de Malaca e India Meridional com o Cathay yang diterbitkan pada tahun 1613 menyebutkan Bengkalis dengan kata Bencales. Buku ini merupakan catatan perjalanan Gordinho dari Melaka, India hingga ke Cathay. Sedangkan pada Insulae Indiae Orientalis yakni sebuah peta Belanda dari seri Mercator/Hondius/Jansson yang dibuat pada tahun 1635, Bengkalis ditulis dengan kata Bacalis.
Tome Pires sendiri menyebutkan Pulau Bengkalis dengan nama Tanah Purim (Land of Purim). Bengkalis digambarkan oleh Tome Pires dalam Suma Oriental sebagai berikut:
Tanah Purim berbatasan dengan Rupat di satu sisi dan dengan Siak di sisi lainnya. Negeri ini memiliki seorang pemimpin yang sangat berkuasa. Ia adalah seorang pengikut Raja Melaka, seperti Rokan dan Rupat, dan ia memiliki pendayung dalam jumlah yang besar. Penduduk yang mendiami daerah ini adalah orang laut (Celates), perompak yang menguasai laut dan sebagai pendayung yang hebat.
Purim memiliki pasar yang lebih besar yang menjual budak-budak curian dibandingkan dengan dua tempat yang telah dibacarakan terdahulu – setelah meninggalkan Arcat. Purim juga memiliki sejenis Ikan Haring dan ikan-ikan lainnya dalam jumlah yang besar. Ia juga memiliki emas, beras, arak, daging dan barang makanan lainnya. Pemimpin Purim adalah seorang yang penting dan pahlawan yang besar.
Sedangkan dalam sumber-sumber lokal seperti Hikayat Siak ataupun Tuhfat al Nafis, kata Bengkalis ditulis dengan kata Mengkalis. Ini menggambarkan bahwa pada kurun abad ke 19 ketika naskah-naskah Melayu tersebut ditulis, Bengkalis dikenal dengan nama Mengkalis.
Gubernur Portugis di Melaka, D. Fransisco da Gama dalam suratnya pada tahun 1597 kepada Raja Portugis, Filipe I menyebutkan tentang Bengkalis sebagai berikut:
Orang-orang menancabos (dari barat Sumatera) tidak sama dengan orang-orang yang datang ke Melaka tetapi adalah orang-orang yang hidup di sungai-sungai Sumatera dan di sisi lain (di selat) seberang Melaka, rakyat Johor, dan juga di sungai-sungai BancalesSiacaArracoa dan tempat lain dimana mereka mendirikan kampung…
Tentunya yang membuat pemukiman di Bengkalis ini adalah orang menancabos (Minangkabau) dalam terminologi Portugis yang memiliki persepsi bahwa orang-orang yang datang dari pedalaman Sumatera adalah orang Minangkabau. Ini diakibatkan oleh terbatasnya pengetahuan mereka terhadap orang-orang yang mendiami pedalaman Sumatera. Dapat diyakini pemukiman-pemukiman yang didirikan di pesisir timur Sumatera termasuk Bengkalis saat itu didirikan oleh orang-orang dari pedalaman Sumatera yang berasal dari berbagai suku dan daerah. Mungkin dari daerah hulu Sungai Siak, Kampar atau daerah lainnya.
Merujuk pada Tome Pires, Arracoa dikenal sebagai Rokan dan Siaca adalah Siak. Perbedaan-perbedaan penulisan ini diperkirakan timbul akibat dari perbedaan tafsiran terhadap ucapan kata Bengkalis yang didengar oleh orang-orang Portugis ketika mengisahkan tentang daerah Bengkalis atau kata lain yang menyerupai dengannya.
Suma Oriental adalah catatan perjalanan Tome Pires dari Laut Merah hingga ke Jepang yang ditulisnya pada tahun 1512-1515 di Melaka dan India. Bengkalis pada saat itu tercatat sebagai daerah yang menghasilkan ikan dalam jumlah yang sangat besar dan disana dijumpai pedagang-pedagang yang menjual emas, beras, daging, serta barang-barang makanan lainnya. Didiami oleh orang laut (disebut Cellates – mungkin dari kata selat karena orang laut seketika dulu juga disebut dengan orang selat) yang merupakan para perompak dan pendayung tangguh dalam jumlah yang cukup besar, di Bengkalis terdapat seorang pemimpin yang sangat berkuasa yang merupakan pengikut setia Sultan Melaka. Sewaktu-waktu jika diperlukan, orang-orang laut ini dapat dikerahkan untuk membantu Melaka.

Asal nama Bengkalis tidak diketahui secara pasti. Ada beberapa versi yang diyakini dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Bengkalis. Salah satunya adalah kata Bengkalis kononnya berasal dari nama pohon yang banyak tumbuh di pinggiran sebuah sungai yang bernama sesuai dengan nama pohon tersebut yakni Pohon Bengkala. Pohon Bengkala (dikenal juga dengan nama Senpi) banyak tumbuh di hutan Pulau Bengkalis.
Di muara Sungai Bengkalis ini dipercaya pusat negeri Bengkalis dimasa lalu sebelum dipindahkan oleh pemerintah Hindia Belanda ke Kampung Baru (kawasan pelabuhan pelindo saat ini). Kisah ini disampaikan oleh J.S.G. Gramberg dalam bukunya Reis naar Siak yang diterbitkan pada tahun 1864.
Salah satu indikasi bahwa pernah ada pemukiman yang ramai di kawasan muara sungai Bengkalis tersebut adalah masih dapat  ditemukan benda-benda kuno seperti pecahan keramik Cina dari berbagai dinasti, berbagai bentuk koin baik emas, perak atau pun perunggu, serta barang-barang lain di pesisir pantai di kawasan tersebut. Barang-barang ini lebih mudah ditemukan bila angin bertiup dari selatan (musim selatan), ketika air laut surut relatif lebih jauh dibandingkan dari musim-musim lainnya.
Dalam buku Cerita Rakyat Riau yang diterbitkan Kantor Dinas Kebudayaan, Kesenian, dan Pariwisata Provinsi Riau disebutkan asal mula nama Bengkalis versi yang lain. Bengkalis berasal dari kata bengkak dan bilis. Konon pada suatu malam, seorang nelayan pergi ke laut untuk menangkap ikan. Ketika nelayan tersebut sedang menebarkan jalanya, ia mendengar sebuah percakapan antara Ikan Hiu dan Ikan Bilis. Karena sesuatu peristiwa, Ikan Bilis mengaduh kesakitan. Lalu ditanya oleh Ikan Hiu, “Bengkak, Lis?”. Pertanyaan ini diulang-ulang oleh Ikan Hiu dan didengar oleh si nelayan.
Setelah kembali ke rumah, sang nelayan bercerita tentang perbualan antara Ikan Hiu dan Ikan Bilis tersebut kepada istrinya dan masyarakat sekitar di pulau. Karena ada peristiwa ini maka penduduk pulau, sepakat memberi nama pulau tersebut dengan nama Bengkak Bilis yang berasal dari kata bengkak dan bilis. Lama kelamaan berubah ucap menjadi Bengkalis.
Disamping itu ada juga versi lain yang berkembang di tengah masyarakat bahwa nama Bengkalis berasal dari kata pulau mengkali yang diucapkan seorang penduduk di kuala Sungai Bukit Batu ketika melihat sebentuk daratan di kejauhan. Kata pulau mengkali ini bermetamorfosa menjadi menjadi pulau mengkalis dan seterusnya menjadi Pulau Bengkalis sampai saat ini. Mengkali sendiri dalam bahasa Melayu lama berarti kalau tidak salah atau barangkali.
Selain itu, sebagian masyarakat juga mempercayai bahwa nama Pulau Bengkalis awalnya bernama Pulau Bangka. Namun konon pada pandangan mata nelayan pulau ini beralih dari dan kemudian dikenal dengan nama Pulau Bangka Beralih. Lama kelamaan menjadi Bangkalih dan lalu berubah ucap menjadi Bengkalis. Disamping itu, ada juga yang menyebutkan bahwa nama Bengkalis berasal dari kata bangsal bilis yang menjadi Bengkalis. Sampai saat ini Bengkalis dikenal sebagai daerah penghasil Ikan Bilis.
Sejarah penamaan suatu daerah atau suatu tempat (toponomi) merupakan upaya untuk menjelaskan asal-usul nama suatu daerah atau tempat. Nama suatu daerah dapat berdasarkan sebuah peristiwa, bentukan alam atau sesuatu yang istimewa sehingga menjadi timang-timang kenangan bagi penduduknya adalah sesuatu yang lumrah. Setiap daerah, wilayah, pulau, kota dan lain sebagainya memiliki alasan pembenaran sendiri terhadap nama yang disematkan kepadanya. Kembali kepada nama Bengkalis, terpulanglah kepada masyarakat Bengkalis untuk memilih dari berbagai versi yang ada guna  disepakati sebagai asal muasal nama Bengkalis. Kebenaran mutlak mungkin telah pupus dihakis masa, namun mufakat bersama tentu dapat menjadi pijakan untuk mencoba melukis wajah silam pulau yang kini bernama Bengkalis ini.

0 Response to "Asal Nama Pulau Bengkalis"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel