“Cinta Bertepuk Sebelah Tangan”
“Cinta Bertepuk Sebelah Tangan”
Berada di dekatmu membuat jantungku berdebar sangat cepat, entah mengapa
perasaan ini semakin lama semakin kuat untuk selalu mengagumimu setiap kali
kita bertemu dan saling menatap.Apakah ini yang dinamakan cinta, tapi kenapa
aku tak bisa berani mengungkapkannya dihadapanmu rasanya aku ingin terbang saat
ada di dekatmu bagaimana mungkin aku berani mengungkapkan perasaan ini di
hadapan orang yang tak mungkin bisa menerima perasaan ini. Hal terbodoh bila
aku nekat untuk melakukannya tapi aku paling tidak bisa menyimpan perasaan ini
lama-lama yang tak mampu untukku pendam sendiri. Mungkin mencintai seseorang
itu adalah hal terindah dalam hidup kita. Apakah cinta harus dibalas atau tidak
sama sekali. Sekarang kita akan membuktikannya lewat cerita yang satu ini.
***
Cerita ini dimulai ketika aku sudah naik kelas 2 diSMKN 1 pangkalan
kerinci. Saat itu kami sedang melaksanakan MOS (Masa Orientasi Siswa) untuk
siswa-siswi didik baru di sekolah kami. Aku sebelumnya tak mengenal adik-adik
kelasku mereka mengengenalkan diri sendiri kepadaku dan aku hanya menyapanya
dengan biasa-biasa saja. Namun, saat semua mengenalkan diri merekakepada kakak
kelas, ada satu cowok yang tak peduli dengan situasi yang sangat mengusik kuping,
bahkan dia mencari buku diperpustakaan untuk dibaca. Sungguh,aku tak menyangka
masih ada cowok yang sukanya menyendiri dan tidak pernah jenuh membaca buku.
Saat itu, aku memberanikan diriku untuk memperkenankan diri kepada cowok itu
dan aku menghampirinya saat dia sedang asyik membaca buku sendiri
diperpustakaan.
“Hay, sedang apa kamu sendirian disini, kenapa kamu gak ikut bersama
teman-temanmu berkenalan dengan senior kamu?” tanyaku pada cowok itu.
“Memangnya kenapa kalo aku tidak ikut, apa itu menjadi masalah untukmu?”
balasnya cuek.
“Bukan begitu, gak masalah kok, tapi ya heran saja masa kamu lebih
nyaman sendirian disini?”
“Aku memang lebih suka menyendiri kak. Bay The Way, nama kakak siapa,
kitakan belum berkenalan?” tanyanya agak sedikit malu.
“Kenal kan nama kakak Endang. Kamu sendiri siapa?” tanyaku agak sedikit
canggung.
“ Namaku Ray. Kak aku ke kelas dulu ya mau beresin barang-barang buat
MOS. Sampai ketemu kak?” berjalan keluar dan tersenyum.
“Iya,kakak juga mau ke kelas. Sampai ketemu juga”. Sambil tersenyum
bahagia.
Sejak saat itu, aku dengan dia sangat dekat dan sering kali tanpa
sengaja mata kita saling bertatapan dan tidak lupa memberikan senyuman satu
sama lain. Hingga akhirnya aku mulai menyukai cowok yang belum lama aku kenal
tapi sudah meluluhkan hatiku dan yang paling aku suka dari dia adalah
senyumanya yang membuat jantungku berdekup kencang dan membuatku menjadi salah
tingkah saat berada di dekatnya. Akupun memberanikan diri meminta nomor
handphone kepadanya. Untunglah dia mau memberikannya padakudan dia juga
memberikan senyuman saat dia memberika nomor ponselnya seolah-olah dia juga
mengharapkannya. Saat itu aku ingin sekali berteriak di sekolah, karena hari
itu adalah hari yang tak bisa ku lupakan seumur hidupku bisa duduk disampingnya
dan mengobrol bersamanya dan aku berharap waktu gak akan berhenti begitu saja
dan hilang sekejap dari hadapanku. Tapi, semua itu memang tidak bisa bertahan
lebih lama.
***
Akuterbangun saat ponselku berbunyi ternyata ada yang mengirim pesan
padahal jam menunjukan pukul 22.00. Aku kanget saat melihat layar ponselku yang
tertulis Ray . Lalu aku segera bangun dan secepat kilat membuka pesan di
ponselku dan tertulis “Kakak sudah tidur ya, aku gak bisa tidur kak, gak tau
kenapa bayangan kakak selalu ada difikiranku.” Akupun membalas pesan
itu “Hah! Yang bener kamu lagi mikirin kakak, sebenarnya kaka tadi udah
tidur, tapi gara-gara ada sms dan itu dari kamu aku jadi terbangun deh. Apa
perlu kakak temenin?” penuh dengan penasaran. “Maaf ya kak aku gak
bermaksud buat bangunin kakak, gak usah kak besok malah kesiangan kalo Cuma mau
nemenin aku”. Akupun mencari alasan agar aku bisa smsan dengan Ray. “Engak
akan kesiangan, kan kaka tadi udah tidur, kamu tenang aja”. Sambil
tersenyum senang saat membalas sms. “Kakak aku sebenarnya suka sama kakak,
kakak itu baik,perhatian,lucu lagi.” Aku membaca pesan itu rasanya
jantung ini tidak mau berhenti berdetak. “Apa! Suka sama kaka, kamu gak
bercandakan?”. Kaget tapi deg-degan. “Iya, aku suka sama kakak
sebagai kakak kelas aku sendiri.” Hancur sudah perasaanku saat itu,
karena dia cuma menganggap aku hanya sebatas suka sebagai kakak kelas. Aku
menangis semalaman dan tidak membalas lagi sms dari Ray, aku sudah sakit hati
karena terlalu berharap dengan dia. Mungkinkah cinta tak harus memiliki dan dia
tak pernah mengerti perasaanku.....
***
Paginya, aku berangkat sekolah dengan mata yang bengkak akibat menangis
semalaman.Tanpa sengaja aku betabrakan dengan Ray saat menuju ke kelasku dan
akupun terjatuh karena benturan dari tabrakan itu terlalu keras. Secepat
mungkin aku menutupi mataku dengan kedua telapak tanganku agar tidak terlihat
bengkak yang tidak lain karena dia. Ray dengan cepat meminta maafpadaku “ Kak Endang,
aku minta maaf aku tidak sengaja menabrak kakak?” menunjukan wajah menyesal. “
Sudahlah aku baik-baik saja, kakak mau ke kelas duluan.” Dengan muka cuek.
Raypun heran tidak biasanya Kak Endang bersikap sedingin itu padanya. “Lalu
kenapa dengan wajahmu mengapa kakak menutupi dengan kedua telapak tangan?”
dengan muka cemas. “Tidak apa-apa, ini hanya tadi malem di gigit semut saat aku
tertidur makanya jadi bengkak gini. Aku malu makanya aku tutupin, sudah aku mau
masuk ke kelas.” Penuh dengan rasa sedih. Ray , bingung kenapa hari ini Kak Endang
beda sekali, padahal tadi malamkan dia terlihat sangat gembira saat aku sms,
aneh. Bicaranya dalam hati.
***
Tanpa sepengetahuan Endang sebenarnya Ray sudah mencintai cewek lain dan
cewek itupun juga menyukai Ray. Cewe itu adalah teman sekelasnya bernama Sindy.
Mereka sangat akrab dan sering sekali Ray mengajak jalan Sindy, sedangkan aku
satu kalipun tidak pernah. Saat itu, aku mengikuti Sindy dan Ray pergi ke
kantin berdua dan Raypun memesankan makanan untuk Sindy. Mereka berdua terlihat
sangat mesra dan bahagia.Aku yang sedari tadi mengikuti mereka dan mengintip di
balik pohonpun hanya bisa menangis merasakan sakit hati yang begitu dalam dan
tak mampu untuk menahan rasa sakit itu. Seandainya, aku jujur sama Ray kalo aku
sudah lama menyukainya pasti gak akan merasakan sakit hati yang sangat
menyiksaku ini. Tapi, sudah terlambat karena mereka diam-diam sudah jadian
kemarin. Aku tidak mampu menahan rasa sakit ini, aku sekarang hanya bisa
menangis meratapi penyesalanku yang tidak mau berterus terang tentang
perasaanku pada Ray dan hanya menjadicinta bertepuk sebelah tangan yang sampai
kapanpun cinta itu tidak akan pernah bisa aku miliki. Tapi sampai kapanpun
cintaku tidak akan pernah hilang dan aku akan selalu menunggunya sampai Ray
bisa mencintaiku sebagai seseorang yang istimewa dalam hidupmu bukan sebagai
kakak kelas. Cintaku hanya untukmu saat ini dan selamanya.....
Selesai....
0 Response to "“Cinta Bertepuk Sebelah Tangan”"
Post a Comment