Tentang kwei tiaw
TENTANG KWE TIAW,KOAY TEOW DAN PAD THAI
Jauh sebelum heboh kwe tiau Penang, di Indonesia khususnya Kota Medan sudah lama orang mengenal yang namanya mie tiaw. Mie dari bahan tepung beras berbentuk lempeng, lembut tipis berwarna putih. Kadang orang menyebutnya mie tiau, di lain tempat kwe tiaw. Pada tahun 90-an mi tiau di pinggir pinggir jalan yang dijual dalam gerobak kecil memasang �brand�nya dengan nama `mie balap`. Konon berasal dari seorang nenek Tionghoa di Jalan Sei Kera yang setiap pagi jualan kwe tiau tangannya ligat /cepat sekali mengaduk-aduk mie di atas kuali meski sudah sepuh.
Bicara tentang mi tiau, tanpa kita sadari ternyata di kawasan Asia Tenggara ini - andainya manusia- mie tiau ini saling bersaudara.
Mengapa, karena mie tiau yang dimasak dan dihidangkan di Indonesia, tak jauh beda dengan mi tiau di Penang, Malaysia, di Singapura bahkan di Thailand. Baik bahan maupun bumbu, punya banyak kemiripan.
Di Indonesia, kita akrab menyebut kwe tiau atau mie Tiau. Namun di Penang namanya ditulis di kedai-kedai sebagai Char Koay Teow atau Kuey Teow. Di Singapura pun sama, Char Koay Teow. Di Thailand, disebut Phat Thai.
Konon Char kway teow artinya potongan mi beras goreng. Dibuat dengan menggoreng kwetiau dengan kecap asin dan manis, sedikit belacan (terasi), jus asam, tauge, kucai, lap cheong (sosis hidangan khas Tionghoa) dan kerang.
Di resep aslinya, kwetiau ini juga digoreng dalam lemak babi menggunakan lemak babi. Tapi sekarang sudah banyak penjualnya orang Muslim sehingga tak perlu khawatir soal kehalalannya.
Menurut sejarah, char kway teow awalnya dijual oleh nelayan dan petani yang merangkap bekerja sebagai penjaja makanan di malam hari untuk menambah penghasilan dan konsumennya buruh karena kway teow dipandang makanan yang mengenyangkan.
Di Medan, kwe tiau standar biasanya terdiri dari kwe tiau, tauge dan daun sawi. Untuk kelengkapan biasanya ditambah seafood, kerang, udang dan bakso.
Hampir sama dengan char koay teow di Penang dan Singapura. Loay Teow Penang ditumis dalam kuali dicampur udang, tauge, kerang, daun bawang cincang dan dibumbui dengan kecap hitam.
Koay Teow Singapura ada menambahkan dengan telur, terasi, kucai, dan saus tiram.
Phad Thai di Thailand dimasak lebih kering, Bahan dasar kwetiau dan dicampur dengan potongan brokoli dan saus tiram.
Makanan yang jadi favorit banyak orang Thailand ini juga memiliki campuran kacang, potongan ayam atau orak-arik telur ayam. Kadang telurnya digoreng dan disajikan di atas mie, dengan garnish tomat segar.
Sedangkan tauge tiga perempat masak sehingga terasa lebih segar, tidak �deep� seperti kwe tiau Penang.
Sekarang timbul pertanyaan, kog mirip-mirip? Ya, pastilah karena dulu nenek moyang yang membawanya pertama kali dari Tiongkok ke Asia Tenggara, lalu mendarat di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan di Thailand.
Saya kebetulan sudah mencicipi kwe tiau di masing-masing negara tersebut dan rasanya semua enak, hanya beda beda tipis. Kalau diibaratkan musik, mungkin kwe tiau Penang atau Char Koay Teow adalah heavy metal karena kaya bumbu sedangkan Pad Thai ibarat nya light jazz karena lebih ringan. Kalau kwe tiau Medan? Ya pop kreatiflah karena banyak variasinya. Hehehe�(diur)
Mengapa, karena mie tiau yang dimasak dan dihidangkan di Indonesia, tak jauh beda dengan mi tiau di Penang, Malaysia, di Singapura bahkan di Thailand. Baik bahan maupun bumbu, punya banyak kemiripan.
Di Indonesia, kita akrab menyebut kwe tiau atau mie Tiau. Namun di Penang namanya ditulis di kedai-kedai sebagai Char Koay Teow atau Kuey Teow. Di Singapura pun sama, Char Koay Teow. Di Thailand, disebut Phat Thai.
Konon Char kway teow artinya potongan mi beras goreng. Dibuat dengan menggoreng kwetiau dengan kecap asin dan manis, sedikit belacan (terasi), jus asam, tauge, kucai, lap cheong (sosis hidangan khas Tionghoa) dan kerang.
Di resep aslinya, kwetiau ini juga digoreng dalam lemak babi menggunakan lemak babi. Tapi sekarang sudah banyak penjualnya orang Muslim sehingga tak perlu khawatir soal kehalalannya.
Menurut sejarah, char kway teow awalnya dijual oleh nelayan dan petani yang merangkap bekerja sebagai penjaja makanan di malam hari untuk menambah penghasilan dan konsumennya buruh karena kway teow dipandang makanan yang mengenyangkan.
Di Medan, kwe tiau standar biasanya terdiri dari kwe tiau, tauge dan daun sawi. Untuk kelengkapan biasanya ditambah seafood, kerang, udang dan bakso.
Hampir sama dengan char koay teow di Penang dan Singapura. Loay Teow Penang ditumis dalam kuali dicampur udang, tauge, kerang, daun bawang cincang dan dibumbui dengan kecap hitam.
Koay Teow Singapura ada menambahkan dengan telur, terasi, kucai, dan saus tiram.
Phad Thai di Thailand dimasak lebih kering, Bahan dasar kwetiau dan dicampur dengan potongan brokoli dan saus tiram.
Makanan yang jadi favorit banyak orang Thailand ini juga memiliki campuran kacang, potongan ayam atau orak-arik telur ayam. Kadang telurnya digoreng dan disajikan di atas mie, dengan garnish tomat segar.
Sedangkan tauge tiga perempat masak sehingga terasa lebih segar, tidak �deep� seperti kwe tiau Penang.
Sekarang timbul pertanyaan, kog mirip-mirip? Ya, pastilah karena dulu nenek moyang yang membawanya pertama kali dari Tiongkok ke Asia Tenggara, lalu mendarat di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan di Thailand.
Saya kebetulan sudah mencicipi kwe tiau di masing-masing negara tersebut dan rasanya semua enak, hanya beda beda tipis. Kalau diibaratkan musik, mungkin kwe tiau Penang atau Char Koay Teow adalah heavy metal karena kaya bumbu sedangkan Pad Thai ibarat nya light jazz karena lebih ringan. Kalau kwe tiau Medan? Ya pop kreatiflah karena banyak variasinya. Hehehe�(diur)
0 Response to " Tentang kwei tiaw"
Post a Comment